Selasa, 03 Desember 2013

104 Muhammadiyahku





Oleh Alfi Faridian                                        

 Dapatkah kau bayangkan
Seratus tahun lebih  masanya
Lakuan  anak muda untuk umatnya
Dan dia berbuat

Dapatkah engkau kira
sederhana kerja yang dimulainya
Dimulai dengan langkah bersama
Dia himpun ummat dengan citanya
Tarjih, tajdid,  cerdaskan bangsa bersahaja

 zaman itu belum dilahirkan
 dengan pandangan mata biru
Lihatlah batas pemisah
Antara garis, air ,dan tanah  terbentang di bawah sana

Dulu dalam cengkeraman kuku penjajah
Kini  berbeda dengan rangkaian pengalaman bahagia dan derita
sudah seratus empat tahun  bertumbuh
Kini mendewasa seiring kaya pengalaman
Lihat!!!!
 ribuan taman kanak-kanak, sekolah dasar, SMP, SMA, juga SMK
rumah sakit, panti asuhan….
Dan
Ku mendoa, ku mendoa, ku mendoa
untukmu Muhammadiyah

Semoga tangguh bak bahtera di samudra
Dari ancaman taufan dan gelombang raksasa

Tapi Selama tauhid
berdetak di jantung
 berdesah di nafas
Kita gentar tiada

Apa Rahasia 90 % Vs 10 %?



 

Sepuluh persen kehidupan dibuat oleh hal-hal yang terjadi  terhadap kita.  90% kehidupan ditentukan oleh bagaimana kita bereaksi/ memberi respon.   Kita sungguh-sungguh tidak dapat mengontrol 10% kejadian yang menimpa kita. Kita tidak dapat mencegah kerusakan sepeda motor/mobil, kereta terlambat dan mengacaukan seluruh jadwal kita. Seorang sopir mungkin menyalip kita di tengah kemacetan lalu-lintas. Kita tidak punya kontrol atas hal yang 10% iniYang 90% lagi berbeda. Kitalah menentukan yang 90%! 



Bagaimana dengan reaksi kita?

Kita tidak dapat mengontrol lampu merah, tapi dapat mengontrol reaksi kita.

 Jangan biarkan orang lain mempermainkan kita, kita harus dapat 

mengendalikan reaksi kita!




        Mari lihat sebuah contoh.
Kita sedang sarapan bersama keluarga. Anak perempuan kita menumpahkan secangkir kopi/teh ke kemeja kerja kita. Kita tidak dapat mengendalikan apa yang telah terjadi itu.  Apa yang terjadi kemudian akan sangat ditentukan oleh reaksi kita. Kita mengumpat, lalu dengan kasar memarahi anak kita yang menumpahkan kopi. Dia menangis. Setelah itu, kita melihat ke istri, dan mengkritik serta menyalahkannya karena telah menaruh cangkir kopi terlalu dekat dengan tepi  meja.
Pertempuran kata-kata singkat menyusul. Kita naik pitam dan kemudian pergi mengganti kemeja. Setelah itu kita kembali dan melihat anak perempuan kita sedang menghabiskan sarapan sambil menangis dan memaksa. Dia terlambat ke sekolah. Istri harus segera berangkat kerja. Kita segera menuju kendaraan dan mengantar anak kita ke sekolah. Karena takut terlambat, kita melajukan kendaraan melewati batas kecepatan maksimum. 
 
        Setelah tertunda 15 menit karena harus membayar tilang, kita tiba di sekolah. anak kita berlari masuk. Kita melanjutkan perjalanan.tiba di kantor terlambat 20 menit, dan baru sadar, bahwa tas kerja tertinggal. Hari-ini begitu buruk. Kita ingin segera pulang. Ketika pulang, kita menemukan ada hambatan dalam hubungan dengan istri dan anak kita. 
Mengapa? 
  Karena reaksi kita pagi tadi.
Kenapa hari kita buruk? karena.. 
a) secangkir kopi yang tumpah? 
b) Kecerobohan anak kita? 
c) Polisi yang menilang? 
d) Karena diri kita sendiri? 
 
Jawabannya D
Kita tidak dapat mengendalikan tumpahnya kopi itu (10%), tetapi 
Bagaimana reaksi kita 5 detik setelah itulah yang menyebabkan hari kita menjadi buruk. 

       
Berikut ini adalah hal yang bisa terjadi jika kita bereaksi dengan cara yang berbeda.
Kopi tumpah di kemeja kita. Anak kita sudah siap menangis. Dengan Lembut kita berkata : "Tidak apa-apa sayang, lain kali kamu lebih hati-hati ya".
Kita pergi mengganti kemeja dan tidak lupa mengambil tas kerja. Kita kembali dan melihat anak kita sedang naik becak ke sekolah. Istri kita mencium kita sebelum berangkat kerja. Kita tiba di kantor 5 menit lebih awal, dan dengan riang menyalami kolega. Atasan kita berkomentar tentang bagimana baiknya hari ini buat kita.  

Lihat perbedaan kedua skenario tersebut.
 
Keduanya dimulai dari hal yang sama, tetapi berakhir dengan hal yang berbeda.
 
Mengapa? Karena REAKSI kita.

  ”Sungguh kita tidak dapat mengontrol 10% hal-hal yang terjadi terhadap kita, tetapi  90% yang akan terjadi sangat  ditentukan oleh reaksi kita” 

 

 "Panoptikum Tubuh Malam" Selasa, 3 Januari 2023 Jika saja aku Memakai satu kekuatan Dalam sekejap kau akan kuhapus Aku akan berte...