Senin, 27 November 2017

Sajak Beda Tema

Aku tak ingin bulan bundar bersinar
Aku tak ingin hujan basahi peraduan
Aku tak ingin nyaringnya melodi mendenting
Yang ku ingin ibahmu runduk menyejuk kalbu



Tatap mata tak tajam biarkan
Walau putih merona hitam itu wajar
Namun bibir berkata enggan bersuara
Membuat aku semakin membuncahkan rasa



Ketika kering air mata tak bersuara
Di mana embun beningnya bergelayut redah
Sesak dada entah sampai ujung waktu
Tak ada kabar berikut kesudahan
Satu persatu eja pikiran
Melebur rasa yang tiada berbatas


Pantaskah rindu berbelah
Jika burung dara tak lagi di sangkarnya
Narasi biru tuangkan rindu yang tak berkesudahan
Ketika air laut mulai menepi tinggalkan pulau ketangguhan



Jangan disalahkan jika hati ini mulai mengikis
Karena cintamu sudah lagi tak bermakna
Engkau putihkan semuanya
Hingga rasa ini hilang tak bernoda



Hanya dua hati yang bisa mengekangku untuk bertahan
Berdiri pada kaki yang mulai gemeretak
Tersenyum pada bibir yang mulai beku
Hingga harapan hanya tinggal Satu untuk wujudkan
Dua hati menuju ketinggian.



Biarlah senja bermuram duka
Biarlah pagi menyapa lara
Jika siang tersenyum manja
Itu karena lampiaskan saja.

Belum ada jawabnya (212)


Lama sudah terlalu lama menunggu arti kehidupan yang sebenarnya
Ataukah aku tidak menahu bagaimana idealnya kehidupan
Saat ku Tanya pada api… siapa yang harus memasak di dapur
Api bersemangat “harusnya yang dipanggil ibu”
Saat ku Tanya pada daun kering… siapa hendak bersihkan dirimu jika jatuh dari reranting
Dengan malu lontarkan jawaban “si mbok lah”
Saat ku Tanya pada akar singkong di tegal belakang rumah… siapa yang bersemangat membongkar dirimu dari timbunan tanah
Wak Kamdi, jawabnya satu.
Zaman yang berubah atau kesempatan yang salah
Jawaban semua itu tak kutemukan kebenarannya
Hingga diri lelah bertanya
Peluh mengering tak berbekas
Mata air mataku sudah tersumbat dalam dada
Sesak terganjal seribu Tanya yang tak kunjung ada jawabnya
Kubuka kamus istilah
Berharap satu kata ada bermakna, sinar berharap embun menyapa
Hasilnya kosong…nol…
Kini dalam rintik hujan mencengkeram malam
Pertanyaan itu selalu ada…dan semakin banyak tanda Tanya

Masih belum ada jawabnya.

 "Panoptikum Tubuh Malam" Selasa, 3 Januari 2023 Jika saja aku Memakai satu kekuatan Dalam sekejap kau akan kuhapus Aku akan berte...