Senin, 20 Januari 2020

Memupuk Karakter bersama Serpihan Kalimat


Saat saya mengajarkan materi “Paragraf ” sempat bertanya-tanya. Media apa yang harus saya gunakan? Di kegiatan  ini murid akan menyusun beberapa kalimat yang nantinya akan menjadi sebuah paragraf padu. Selain itu murid akan mengetahui jenis- jenis paragraf.  Di akhir pembelajaran dituntut untuk bisa memproduksi paragraf yang baik. dan saya masih berangan-angan dengan apa yang harus saya persiapkan. Agar murid dengan mudah memahami materi tersebut.

Sekian lama memutar otak, maka ketemulah media yang harus kubuat, yaitu kalimat-kalimat lepas dari beberapa paragraf. Saya menyiapkan beberapa paragraf, menjadi banyak kalimat. Tampilan lumayan menarik, agar murid lebih termotivasi. Kalimat-kalimat tersebut saya cetak acak, pada kertas warna-warni. Hasilnya lumayan cantik juga.

Bagaimana teknis menggunakan potongan-potongan kalimat tersebut, hingga mewujudkan pembelajaran yang berhasil dan menyenangkan. Tidak hanya itu, namun juga bisa menyampaikan nilai-nilai karakter pada murid. Sebelum diterapkan pada pembelajaran di kelas, perlu dilakukan uji coba media yang sangat sederhana tersebut bersama kawan-kawan guru. Hal tersebut diperlukan agar ada masukan demi sempurnanya media yang saya buat.
Pembelajaran berlangsung di kelas, saatnya saya menggunakan media itu. Kunamai media itu “Serpihan Kalimat – kalimat Ajaib”. Potongan paragraf bentuk kalimat dengan warna-warni. Hingga akan dirangkai menjadi sebuah paragraf yang benar. Sesederhana itukah? Ada pesan yang terkandung di dalamnya, terutama saat media itu dimainkan. Meskipun bentuk media sangat sederhana, namun pada permainannya banyak pesan yang bermakna yang dapat diambil oleh murid.

Alur penggunaan media “Serpihan Kalimat-kalimat Ajaib” sebagai berikut. Di kelas, siswa berkelompok 4 – 5 murid. Masing-masing kelompok harus menentukan tugas masing-masing, di antaranya ketua, kurir, sekretaris, juru bicara. Guru membagikan serpihan kalimat-kalimat secara acak kepada masing-masing kelompok. Sebelum dimulai, ada peraturan yang harus disepakati. Di antaranya, setelah serpihan dibagikan ke masing-masing kelompok, mereka wajib menyusun hingga menjadi sebuah paragraf yang padu. Kesepatan berikutnya, adalah masing-masing kurir memberikan serpihan-serpihan kalimat yang dirasa tidak sesuai antara yang satu dengan yang lainnya. Yang paling penting di permainan ini masing-masing kelompok dilarang meminta serpihan-serpihan ke kelompok lain tapi hanya boleh memberi.

Dari kesepakatan tersebut, ada beberapa hal yang bisa diambil hikmanya. Selain kerjasama antar anggota, murid dilatih untuk lebih teliti dan percaya diri. Nilai-nilai lain yang bisa diperoleh adalah murid menerapkan empati dengan teman-temannya. Guru menekankan bahwa tangan diatas lebih mulia dari tangan di bawah, ini merupakan aplikasi dari masing-masing hanya boleh memberi tak boleh meminta serpihan-serpihan tersebut. Setelah mereka memainkan permainan tersebut, selama 10 menit masih belum bisa menggabungkan serpihan-serpihan menjadi sebuah paragraf yang padu. Mengapa?

Masing-masing kelompok sudah bersama – sama, untuk melakukan arahan dari guru sesuai kesepakatan. Namun belum bisa berjalan sesuai dengan kesepakatan. “Coba kita refleksi bersama”, tuturku pada mereka sembari mencari tahu mengapa belum mencapai tujuan. “Ini Bu! Si Rafi dari tadi memberi serpihan, padahal kalimatnya tidak sesuai”. Ungkap Bagus. Pernyataan itu disusul oleh ungkapan dari Salsa, “ Bu kelompok kami gak ada yang memberi serpihan”. Dari ungkapan mereka maka muncul kesepakatan baru yaitu serpihan diberikan pada kelompok yang membutuhkan, tidak asal saja. permainan diulang dan masing-masing kelompok mulai menerapkan kesepatan yang telah dibangun. Tidak sampai 5 menit, paragraf masing-masing kelompok terbentuk menjadi paragraf padu.

Nah, apa yang dapat kita ambil dari pembelajaran tersebut? Tentu menumbuhkan kerja sama antar murid, gotong-royong, dan selalu kompak untuk mencapai sebuah tujuan. Selain itu murid dibiasakan bersedekah. Namun bersedekah harus sesuai dengan keadaan penerimanya. Sebaiknya tidak sembarangan, jika salah sasaran memunculkan satu kata yaitu Mubazir.


 "Panoptikum Tubuh Malam" Selasa, 3 Januari 2023 Jika saja aku Memakai satu kekuatan Dalam sekejap kau akan kuhapus Aku akan berte...